Perlu diketahui bahwa
pelakuan atau kebiasaan kita memang wajib di perhatikan dalam kehidupan
sehari-hari, pandangan orang lain terhadap kita beragam, ada yang sekali
menganggap baik seterusnya akan menganggap kita baik, ada pula yang
menganggap kita buruk seterusnya akan menganggap kita buruk. maka dari
itu kita wajib untuk terus berakhlak baik terhadap siapapun di sekitar
kita.
Suatu hari, Rasul pernah ditanya oleh
sahabatnya. “Ya Rasul, apakah inti Islam?” Rasul menjawab, “Inti Islam
adalah Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah, Akhlakul Karimah”. Kemudian
Rasul ditanya lagi, “Ya Rasul, apa inti akhlak?”, dijawab oleh Rasul,
”1. Jangan berdusta, 2. Tepati janji, 3. Amanah, 4. Istiqomah”.
Tiga kali Rasul mengulang kata akhlakul
karimah. Itu menunjukkan bahwa akhlak sangat penting dalam perkembangan
Islam. Dan hal itu telah dibuktikkan oleh Rasul sendiri. Dalam suatu
kisah, para pembesar kaum Quraisy tetap menghormati Rasul sebagai orang
yang mulia akhlaknya. Mereka tetap menitipkan barang dagangannya
walaupun mereka menentang Rasul yang membawa risalah Islam. Dan saat
Rasul hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar, Rasul pun menitipkan semua
barang yang pernah dititipkan oleh kaum Quraisy kepada Ali bin Abi
Thalib untuk dikembalikan kepada Kaum Quraisy. Subhanallah, bahkan Rasul
pun tetap berbuat baik kepada kaum yang memusuhinya.
Dalam kisah lain diceritakan saat sedang
dalam suatu majelis di dalam masjid. Ada salah seorang sahabat kentut
dan itu menyebabkan satu dengan yang lain saling menuduh dan menyebabkan
majelis itu tidak kondusif dalam beberapa saat. Rasul dengan
kebijaksanaannya pun memerintahkan semua orang untuk berwudhu karena
akan membaca Quran bersama-sama. Solusi dari Rasul itupun menjadikan
majelis kembali kondusif dan tanpa ada orang yang tertuduh sekalipun.
Sungguh mulianya akhlak Rasul, sampai menutup aib saudaranya.
Dalam suatu majelis yang lain, Rasul
sedang berbincang bersama sahabatnya. Saat itu, seorang nenek yahudi
datang dengan membawa jeruk. Nenek yahudi itupun memberikan jeruk
tersebut kepada Rasul dan meminta Rasul untuk memakannya sekarang juga.
Rasul pun menerima jeruk itu, memang dari tampilan fisik, jeruk itu
terlihat sangatlah segar dan manis. Namun, sebenarnya jeruk itu adalah
salah satu jenis jeruk yang termasam. Rasul mengupas jeruk itu, dan
memakannya hingga habis. Terimakasih pun diucapkan kepada Rasul atas
pemberian nenek yahudi tersebut. Setelah nenek yahudi pergi, sahabat pun
bertanya. Karena memang tidak biasanya Rasul tidak membagi makanannya
kepada para sahabatnya. Dan kali ini, Rasul memakan jeruk itu sendirian.
Rasul pun menjawab, bahwa rasa jeruk tersebut sangatlah masam, dan
Rasul khawatir jika para sahabat memakan jeruk itu maka sahabat tidak
bisa menahan rasa masamnya jeruk itu dan menyebabkan nenek yahudi
menjadi sakit hati karenanya. Sehingga Rasul memakan jeruk itu sendirian
karena Rasul bisa menahan rasa masam jeruk itu.
Subhanallah, sungguh mulia akhlak Rasul
kita. Beliau selalu berbuat baik kepada semua orang. Rasul juga selalu
berusaha menjaga perasaan orang lain. Jangan berdusta, tepati janji,
amanah, dan selalu istiqomah menjalankannya menjadi pedoman kita dalam
berbuat.
Generasi muda adalah generasi harapan
bangsa. Dimana akhlak yang baik akan selalu menjaga kita dalam segala
pergaulan yang akan dijalani. Mulailah dari diri sendiri, perbaiki
akhlak kita. Memang kita tidak akan pernah menyamai Rasul dalam hal
apapun, namun setidaknya, kita perlu meneladani akhlakul karimah yang
sudah beliau terapkan.
sumber :http://iqbal.pe.hu/akhlak/akhlakul-karimah/
Komentar
Posting Komentar